Black Wolf & White wolf… Serigala Hitam & Serigala Putih ( Self Talk )

Saya pertama kali datang ke Balerejo pada tahun 2011 bersama rombongan BUC selama 1 minggu. Pada saat itu, saya belum mengetahui sama sekali tentang meditasi dan ingin sekali bertemu dengan Bhante Uttamo serta mengunjungi Vihara Bodhigiri (Panti Semedi Balerejo) yang berada di Balerejo, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Indonesia. Sebelumnya, ceramah-ceramah Dhamma beliauhanya saya dengar atau lihat melalui DVD/CD atau media seperti website Samaggi Phala, Talk Show dan lainnya.

Saat pertama kali datang, saya tidak mengetahui kalau latihan meditasi disana harus mencapai target 15 jam sehari walaupun bebas melakukan latihannya seperti duduk bersila, berdiri, duduk atau berjalan. Cukup kaget rasanya mendengar hal yang dijelaskan sesampainya disana sore hari. Dalam hati saya bertanya, kapan waktu saya tidur ? Kapan waktu saya makan ? Kapan waktu saya mandi ? dan lain sebagainya.Apalagi mendengar bila tidak mencapai target atau tidak seriuslatihan meditasinya akan di pulangkan,harus meninggalkan Balerejo (mau pergi kemana saya ?). Masih beruntung saya diberikan keringanan karena saya peserta baru yang tidak pernah mengenal meditasi sebelumnya. Oleh Bhante, saya hanya diberikan tugas meditasi selama 7.5 jam saja pada hari pertama….:)

Sehari terlewatkan. Dua hari terlewatkan. Tiga hari terlewatkan. Empat hari sudah terlewatkan tetapi saya masih belum merasakan apa itu meditasi. Pada hari berikutnya di tengah malam saya merasa agak jenuh dan menuju ke Gedung Semangat untuk membuat secangkir kopi sambil melihat Relief Jaya Manggala yang ada di depan ruangan itu. Tiba tiba saja terlihat Bhante berjalan. Saya sangat kaget bercampur takut karena waktu itu saya tidak sedang latihan meditasi malah hanya melihat relief dengan secangkir kopi di tangan. Apalagi pada pagi harinya, saat kebaktian pagi, saya sudah ditegur karenapada hari sebelumnya saya ketahuan merokok di toilet Vihara dekat pohon serupa pohon Bodhi (bukan pohon Bodhi). Untung saja tidak kena marah/ disuruh pulang, karena saya mengakui kesalahan saya dan berjanji tidak mengulanginya.

Kemudian saya mengalihkan kekagetan saya dengan bertanya kepada Bhantetentang sosok Brahma, yaitu Brahma Baka pada relief Jaya Manggala. Dijelaskan oleh Bhante siapa itu Brahma Baka dan tokoh lainnya yang ada dalam relief tersebut. Terakhir Bhante hanya memberitahu saya : “Kamu latihan yang serius ya. Besok malam sudah malam terakhir latihan meditasinya”……Sungguh kaget, dag dig dug takut kena marah atau disuruh pulang tetapi yang saya alami berbeda, Bhante menjelaskan satu persatu makna relief tersebut. Dan hanya Bhante dengan mengatakan “Kamu yang serius latihannya. Tinggal dua malam saja. Besok malam sudah terakhir………” Kata-kata itu yang membuat saya menjadi bersemangat melanjutkan latihan meditasi. Saya kemudian menuju ke Gedung Kesempurnaan.

Di perjalanan menuju Gedung Kesempurnaan,saya bertemu dengan rekan/teman rombongan yang mengajak ke pondok untuk tidur. Seharusnya setiap peserta dilarang berbicara satu sama lainnya ( tapi mungkin dia sudah mencapai target 15 jam). Saya menolak dengan mengatakan belum mencapai target dan juga sudah pas ketemu Bhante diatas tadi dipesan agar lebih serius berlatih karena waktunya hanya tinggal dua malam saja.

Setelah sampai di dalam Gedung Kesempurnaan, saya berusaha untuk serius dan mengingat- ingat arahan Bhante saat sesi diskusi tanya jawab setelah kebaktian jam 6 pagi. Dan akhirnya saya dapat mencapai PW (Posisi Wuenak)yaitu istilah meditasi di Vihara Bodhigiri saat saya mampu berkonsentrasi menggunakan objek kalimat …”Semoga semua mahluk berbahagia”…,diikuti merasakan keluar masuknya nafas menggunakan Versi Satu.

Pada saat itulah saya baru merasakan nikmatnya meditasi dikala waktu latihan meditasi tinggal dua malam saja. Pada hari pertama sampai dengan hari keempat,saya hanya merasakan pegal, kesemutan, bosan dan sebagainya yang semuanya tidak enak…YES !!! ( y )

Pada hari terakhir itu saya baru merasa happy/bahagiakarena nikmatnya madu latihan meditasi disana. Saya berpikir, kenapa tidak dari awal saja saya serius berlatih, pasti lebih happy…:)

Sepulang dari Vihara Bodhigiri, setiap pagi dengan menggunakan timer, saya tetap berlatih meditasi dirumah. Saya selalu teringat momen-momen bahagia selama hari terakhir disana.
Setelah itu, pada bulan berikutnya, ada rombongan BUC(Bodhigiri Uttama Caritta) yang berangkat lagi kesana untuk latihan meditasi. Kebetulan masih ada tempat yang kosong karena ada peserta yang mendadak berhalangan untuk ikut. Tanpa pikir panjang dan dengan penuh keseriusan, saya berangkat lagi menuju kesana untuk mengenal lebih banyak meditasi yang membuat saya tenang, senang dan bahagia.

Pengalaman kedua saya latihan disana adalah SELF TALKING sebagai kelanjutan saat-saat terakhir di waktu sebelumnya. SELF TALKING yang dimaksudkan di sini adalah dalam pikiran seperti ada dua sisi yang terus berbicara mencari tahu apakah/siapa ini, ibarat kata bertemu dengan Lucifer atau Angel. Who Am I ? Who’s Talking ?

Pada saat sesi tanya jawab, saya menanyakan hal tersebut kepada Bhante. Dijelaskan oleh Bhante dengan perumpamaan sebagaimana dua serigala, satu hitam dan satu putih. Serigala hitam itu ibarat berbagai hal negatif dalam diri (Lobha/keserakahan, Dosa/kebencian, Moha/kebodohan batin) yaitu sedih, malas, kejengkelan, marah, serakah, iri hati, dengki, benci dsb. Sedangkan serigala putih itu ibarat berbagai hal positif dalam diri (alobha,adosa,amoha) yaitu bahagia, cinta kasih, semangat, murah hati, kebajikan dsb. Keduanya selalu ada dalam pikiran seseorang. Kini tinggal orang itu yang memutuskan serigala mana yang hendak dipelihara atau diberi makan. Disana saya baru mengerti bahwa pembicaraan itu bukanlah dilakukan oleh siapapun juga melainkan oleh gerakan pikiran/batin saya sendiri. Karena itu, latihan meditasi seperti ini dapat membantu meningkatkan kualitas batin seseorang yang ingin MEREVOLUSI MENTAL dari pola pikir yang kurang baik menjadi lebih baik.

Pada tahun berikutnya yaitu masa vassa 2012 saya tiga kali datang berlatih meditasi bersama di Vihara Bodhigiri Balerejo bergabung dengan tiga rombongan yang berbeda yaitu dua rombongan BUC dan satu rombongan millis Samaggi Phala.

Pada tahun 2013, saya hanya bermalam satu malam saja disana. Pada tahun 2014 saya bermeditasi bersama hanya dengan satu rombongan saja. Saya ingin terus berlatih diri menggali lebih dalam serta menyadari kualitas batin positif yaituSEMANGAT, DISIPLIN dan ULET.Masih banyak kekurangandalam diri saya ( Serigala Hitam masih mendominasi) sehingga saya harus mampu berevolusi mental menuju kondisi batin yang lebih baik. Semoga Serigala Hitam dalam pikiran/batin diri saya dapat bermutasi menjadi Serigala putih. Semoga dengan berlatih meditasi ini saya dapat lebih mudah menerima segala kondisi sebagaimana adanya dan menyadarinya bahwa segala kondisi apapun adalah tidak kekal selalu berubah. Jadi, Bersahabatlah dengan waktu………

Semoga Semua Mahluk Berbahagia, semoga demikian yang terjadi dan adanya.

Terima kasih untuk Bhante Uttamo yang sudah memberikan nama Buddhis kepada saya Cittakusalo. Nama Buddhis tersebut dapat selalu mengingatkan saya apabila timbul pikiran pikiran buruk, saya harus segera mewaspadai dan menyadarinya…

Saya mengucapkan anumodana kepada Bhante Uttamo yang selalu membimbing meditasi Versi Satu dan Versi Dua.

Semoga Bhante Uttamo selalu sehat dan bahagia…

salam metta serta hormat,
NAMASKARA _/\_.

#Demikian testimoni ini saya buat dan untuk yang belum pernah latihan meditasi dan ingin serius latihan meditasi di Vihara Bodhigiri (Panti Semedi Balerejo) silahkan DATANG dan BUKTIKAN (Ehipassiko). 
Salam Metta : Wangsa~Cittakusalo

  • Juni 3, 2015
Lewat ke baris perkakas